Welcome to My Scratch Wall, Stalker..
Save your heart, stop stalking my journal!
Don't ever say I haven't warn you before.

Januari 21, 2012

Berbincang Dengan Malam

Hai malam, apa kabar? Apa kamu tidak kedinginan kan belakangan ini sering hujan? Apa kamu tidak rindu dengan segala cerita kita yang dulu?  

Hai hani,kabarku baik, ku fikir kamu lupa denganku. Aku tidak kedinginan karena awan menghangatkanku, bintang-bintang menghiburku dengan sinarnya, belum lagi senyum bulan yng aduhai.

Hai malam, gak mungkinlah aku lupa sama kamu. Malam aku mau cerita, ini tahun kedua abangku tercinta Andre pergi, kami sendu, Aku rindu sekali dengan dia. Aku rindu di'jahili' olehnya, Aku rindu pertengkaran-pertengkaran kecil kami, berebut remot tivi, cerita-cerita sebelum tidur. Aku merindukannya, malam.

Hai hani,turut berduka buat Andre, dia pasti bahagia sekarang di Surga. Semoga. Hani, jujur,  aku rindu mendengar isi hatimu, rindu tawa & tangismu memanggil namaNya.

Hai malam, aku sedang terseok dalam imajinasiku tentang sendiri. Mereka bilang aku joker. Mereka fikir aku tak pernah sedih. Malam..aku sebal!

Hai hani, kasihan deh loe! 

Eh malam! Kurang ajar yah lu, udah asik-asik gua mau cerita, kok malah begitu jawabnya? Ah..malam lu udah gak kayak dulu.. Bukan malam yng gua kenal!

Hai hani, maafkan aku. Aku mulai bosan mendengar kau cerita melulu tentang keluhan. Mulai sekarang bertemanlah bersamaku dengan sholat mu. Bukan dengan cerita-ceritamu yang tidak penting.

Hai hani, sudah lama sekali kau tidak menggunakan mukenamu di dini hariku.

Hai hani, kamu tau..aku ingin sekali mendengar lantunan Qur’an mu dan tangismu karenaNya.

Hai hani, untuk apa menangis sambil meringkuk dibawah selimut tebalmu? Menangislah diatas Sajadah dan basahi Mukenamu.

Hai hani,aku bosan dengar kau mendendangkan lagu-lagu sendu tentang hidup. Maukah kali ini kau keluarkan lantunan merdu ayat-ayatNya dari bibirmu


Hai Hani, aku semakin benci melihatmu menghabiskan berkaleng-kaleng pilsener berlogo lima sudut itu. Maukah kau mendengarkan ibumu sekali ini untuk minum susu kaleng putih bergambar hewan raksasa berkuku tajam yang bisa membersihkan paru-parumu itu.



Hai hani, sudahilah mengepulkan asap-asap yang kau bilang 'asap kehidupan' itu. Gunakanlah bibirmu untuk kembali melatunkan nama-namaNYA ketika kau tiba-tiba terbangun di dini hariku.

Hai hani, aku menunggumu di malam yang dini hari. Bukan untuk terus memainkan jari membuat kata-kata konyol memenuhi halaman burung biru itu.

Hai hani, aku akan menunggumu di malam yang dini hari selanjutnya. Pakai mukenamu. Bersyukurlah dan Bersujudlah padaNya!! 

Hai malam, kamu sekarang benar-benar sudah berubah yah ☺ tapi..terima kasih yah.. Aku jadi makin hangat dengar nasehatmu. Aku semakin mencintaimu. 


Love,
ham

Tidak ada komentar:

Posting Komentar