Welcome to My Scratch Wall, Stalker..
Save your heart, stop stalking my journal!
Don't ever say I haven't warn you before.

Desember 29, 2011

Matilah Kau!

Tuhan, aku tahu aku terlalu

Tapi sungguh, ini satu-satunya pilihan

Tuhan, malam ini, pinjami aku jiwa yang keji

Izinkan aku menjadi tak berhati

Hanya malam ini saja, Tuhan


Aku harus membunuh atau terbunuh.

Bantu aku, Tuhan..

Bantu aku menepis belas kasihan

Membunuh semua rasa yang masih tersisa

Membunuh malam-malam keji yang kulalui dengan penantian

Mau kubunuh satu persatu

Mati.. hingga tak ada lagi yang bernafas

Tuhan, boleh aku pinjam pisau?

Pisau tajam yang akan mengiris habis pengkhianatan

Yang tertajam, memotong segala nadi yang masih saja mendetakkan kenangan

Yang tertajam, menyayat tiap lembar harapan yang pernah kami tuliskan

Hanya malam ini saja,Tuhan.. bolehkan?

Demi jutaan rindu yang terbuang sia-sia

Demi borok hati yang tercipta dari takdirMu yang mempertemukan aku dan dia, wahai Pencipta Cinta

Demi aku, demi dia, demi musnahnya sebuah kita

Ya.. malam ini..

Mau kubedah isi kepala dan hati, mencongkel bangkai-bangkai kenangan yang memenuhi alteriku

Mau kubuang hingga dia tau bagaimana rasanya menjadi yang terbuang. Menjadi aku

Lalu kubakar menjadi abu

Kusebarkan di makamnya

Di makam kenangan yang bertaburkan airmata

Ku bunuh kau

Matilah kau! Pergi ke alam astral bersama sayap-sayap harapan yang sengaja kau patahkan sebelum terbang

Mati.. Pergilah kau mati kenanganku

Terlindas penyesalan

Terlumat sepi

Mati
























Malam ini saja, Tuhan. Boleh?



Note:
Untukmu yang pernah kujanjikan sebuah kisah dalam satu jilidan buku, maaf, sayang, aku tak sanggup melanjutkannya setelah kepergianmu. terimalah sajak ini sebagai ganti janjiku.
love,
ham.