Welcome to My Scratch Wall, Stalker..
Save your heart, stop stalking my journal!
Don't ever say I haven't warn you before.

Februari 04, 2012

Malaikat merindukan pelukan

Aku berjalan tertatih menyusuri jalan menuju rumahku. Sebuah gang kecil yang kumuh. Dari kejauhan aku melihat seorang gadis kecil berusia tiga tahunan duduk di samping tong sampah. Semakin dekat, kulihat ada kilatan cahaya dimatanya,wajahnya ayu, bersih. Tapi kenapa ia disini hatiku bertanya tanya.

“Ma..” ucap si gadis ayu tersebut ketika aku melewatinya. Aku tekesima mendengarnya memanggil ku mama. Aku membalikkan badan, ku hampiri anak tersebut.

“Kamu siapa? kenapa disini malam malam?” ucapku perlahan. Dia diam tak menjawab, matanya menatap mataku. “baiklah ayo ikut aku” aku menggendong gadis itu menuju rumah.

**
Di sofa usang kududukkan ia, kuperhatikan sepasang sayap mainan yang ia kenakan. “Dimana rumahmu nak” kusodorkan segelas air putih. Dia hanya menggeleng. “Baiklah, sekarang kamu tidur besok kita cari rumahmu” kupegang
kedua sayap mainan itu untuk dilepas. Tapi merekat kuat.

“Ma, ini bukan mainan” ucapnya perlahan. Kutatap wajahnya, sinar terang terpancar disana. Aku duduk disampingnya.

“Ma, aku malaikat yang diutus Tuhan untuk menitis kedalam janin yg mama kandung. aku janin yang dulu mama tidak kehendaki.” ia terdiam sejenak. “Tadi, saat aku akan masuk dalam perut mama, kulihat mama sedang merintih sakit diruang dukun itu lagi. Dan ku saksikan ragaku berlumur darah didalam baskom” ia
berkata tanpa ekspresi.

Aku diam air mataku meleleh, ku ingat baru saja aku menggugurkan kandungan ku di rumah seorang dukun langgananku. Aku hanya seorang pelacur, sering kali aku hamil dan sering pula kugugurkan. Aku tak mungkin bisa mendidik anak. Aku hanya pelacur jalang. Maka kuputuskan aku tak mau melahirkan anak.

“Ma, aku rindu pelukan. Tiga tahun aku mencoba pulang dan mama masih menolakku” ucap nya perlahan. Ada harapan di matanya yang mulai memudar.

Kali ini airmataku menetes, baru kali ini aku merasa menyesal telah menggugurkan kandunganku. Ku peluk tubuh kecilnya. Tak berapa lama ku rasa ada yang aneh, kubuka mata dan kudapati hanya ada sepasang sayap yang kudekap erat. Malaikat.



4 komentar:

  1. good job han, *bagus
    tapi kasian bener tu gadis kecil duduk disamping tong sampah,udah gitu di sofa usung, :p

    to be continue beib .,.,

    BalasHapus
    Balasan
    1. awwww thanks mba fika.. iya biar drama nya dapet aja.. hehe

      Hapus
  2. bagus kak! suka cerpen-cerpennya kakak.
    -vina 14

    BalasHapus