Welcome to My Scratch Wall, Stalker..
Save your heart, stop stalking my journal!
Don't ever say I haven't warn you before.

Februari 07, 2012

Kejar Sampai Mati

Sudah bosan dengar bicara cinta, cinta, cinta, cinta..
Bosan sampai mau muntah
Para pujangga yang sering kali bilang ‘cinta itu indah’
Para pencipta lagu yang tidak habisnya membahas ’jatuh cinta berjuta rasanya’
Ibuku yang selalu bilang ’cinta itu hanya punya sinetron’
Di sinetron bilang ’cinta itu segalanya’


Ada yang rela mati demi cinta
Ada yang sanggup jatuh dan terbangun lagi dengan penuh luka
Ada yang memujanya hingga mudah sekali mengumbar cinta
Ada yang tidak pernah bosan mengeja dan menjabarkan cinta dengan kata-kata
Ada yang seperti ini ada yang seperti itu
Ada yang tetap tertidur dan rela hidup di dunia kata ‘andai’ , andai seperti ini dan andai seperti itu
Dunia dongeng.. dunia mimpi.. hidup di antara sadar dan banyak kata andai
Si pemuja.. si pengutuk.. si pemimpi.. si pematah mimpi… si pemain.. si anu si inu

Aku suka jatuh cinta, aku mudah jatuh cinta tepatnya
Mudah bilang ’wow’ mudah percaya ucap dan sikap para pemain
Kapok? Ya..kadang sempat kata itu keluar, tapi lagi-lagi saat mulai ’terjatuh’ aku lupa lagi
Lupa akan kata kapok, lupa akan luka luka.. amnesia pada masa lalu yang katanya ’guru terbaik’
Lupa..tidak kapok..tidak jera.. atau bisa dibilang tidak mau berhenti berusaha

Kejar sampai mati, bukan raga, bukan jiwa, ini masalah hati

Kejar sampai hati ini mati, mati rasa akan rasa suka, kagum, sayang atau bolehlah disebut cinta

Ada berapa banyak sebenarnya? Ada berapa liku yang harus dilewati?
Harus berapa kali belok hingga sampai? Perlu argo sabar berapa banyak hingga cukup memenuhi kateria ’bahagia’ ?
Perlu berapa liter bahan bakar doa yang dipanjatkan agar semuanya sesuai dengan harapan?
Perlu lalui berapa pertanyaan dan nikmati berapa banyak jawaban untuk membuka semuanya?
Berapa? Berapa?

Aku pemuja sekaligus pemain yang memiliki kebiasaan mengumpat
Saat ’jatuh’ aku memuja, saat benar ’terjatuh’ dipermainan aku mulai mengumpat
Mulai dari yang teriak, mengisak hingga diam karena tidak tau lagi harus berkata apa

Perjalanan panjang yang mengejar untuk dikejar
Perjalanan yang sungguh jauh dari kata mulus apalagi lancar
Yang katanya bisa bikin kuat, yang katanya bisa bikin ’belajar dari kesalahan’
Yang katanya bisa mengasah ’kesabaran’
Wow.. wow.. wow….. sambil menghela nafas panjang aku coba mengingat setiap langkah yang sudah kutapaki
Mengingat tapakku, melihat tapak teman, memandang tapak keluarga, menikmati tapak si dia, merenungkan tapak mereka..

Apa yang salah?
Ada yang salah katanya.. bukan disini salahnya..bukan disana katanya.. 
Kata dia, aku yang salah, kata mereka dia yang salah, kata aku.. ada apa? Kenapa?
Kan..lagi-lagi aku jadi mulai banyak tanya..
Tanya yang tidak jua didapati jawabnya, hingga muntah, bosan sampai mau mati

Mati rasa, mati jiwa, mati hati, mati!

Disuruh tenang aku tenang, disuruh sabar aku sabar, disuruh menangis aku menraung, disuruh mati aku gantung diri…
Eerrrggg…!!! sebenaranya ada apa? Ada siapa? Kenapa?
Aku siapa? Mau meledak karena kebanyakan tanda tanya..
Bosaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnn….!!! teriakku kencang..tapi lagi-lagi hanya didalam hati

Disuruh jangan bosan, diminta jangan menyerah, dinasehati jangan berhenti, dia bilang ’terus kejar’
Hey.. kejar apa? Apa yang mau dikejar..? yang mana? Bagaimana? Kenapa?
Ya Tuhan….banyak kebimbangan disini.. banyak yang masih perlu aku pelajari
Belajar lagi? Dari kata ’patah hati’ lagi? 
Adakah kursus singkat? Paket kilat? Aku berani bayar mahal kali ini..
Aku bayar mahal dengan seluruh kepercayaanku atas nama hidup, atas nama kesabaran yang selama ini kujunjung tinggi..
Bisa?


Ah..hanya senyum kecut yang lagi-lagi di dapat..
Ah..bosan… bosan setengah mati..
Sepatu ku bolong.. sudah tidak nyaman untuk mengejar
Sendalku tipis untuk diajak berlari
Kakiku kram dengar kata cinta
Mati rasa saat dihadapkan..

Sudah sudah..  Yasudahlaaaaah..

Sudah..sekali lagi sudah.. aku sudah mencoba mengejar, sedikit lagi aku mati
Sebentar lagi mati.. 

Tuntas sudah nasehat kalian untuk menyuruhku ’kejar sampai mati’


















Februari 2012,

Ham

Tidak ada komentar:

Posting Komentar