Dinding kamar tak pernah sedingin ini
Bisik detak jarum jam semakin menggema di tiap detiknya
Sarang laba-laba, ruam jelaga
Dan beberapa gambar, bertebaran mengundang kenangan
“Maafkan khilafku, memberikan cinta yang terlalu besar padamu,” gumamku lesu
Selarik napas panjang, tertahan dalam-dalam, tak mau biarkan diafragma lengang
Biar penuh, biar sesak, biar pecah!
“Setelah habis tangis ini, Tuhan… Ajar aku kembali merelakan. Lalu dengan remah kekuatan, izinkan aku mencinta dengan bijaksana, seperti belum pernah kau dan aku ciptakan sebelumnya.”
Pekik kehilangan
Sempat memekak
Semakin lindap
Selebihnya, sunyi abadi
Sebuah hati, sekali lagi mati
Love,
ham
msh bingung ma cinta yg baik, dah d suguhin lg ma cinta bijaksana......
BalasHapuswell, selamat bertambah bingung.
Hapusajarin dunk.........
Hapus:-D